![]() |
Ilustrasi malam penuh berkah malam Lailatul qodar |
Malam Lailatul Qadar merupakan salah satu malam paling istimewa dalam ajaran Islam. Keistimewaannya terletak pada keberkahan yang luar biasa, di mana malam ini lebih baik dari seribu bulan. Keutamaan malam ini disebutkan dalam Al-Qur’an, khususnya dalam Surah Al-Qadr. Lailatul Qadar memiliki hubungan erat dengan turunnya wahyu pertama kepada Nabi Muhammad saw. serta pengaruh besarnya dalam kehidupan spiritual umat Islam.
Makna Lailatul Qadar
Menurut banyak ulama, Lailatul Qadar hanya terjadi satu kali dalam setahun, tepatnya pada malam-malam ganjil di sepuluh hari terakhir bulan Ramadan. Allah SWT merahasiakan waktu pastinya agar umat Islam berusaha dengan sungguh-sungguh dalam beribadah sepanjang bulan Ramadan.
Secara bahasa, kata "Qadar" memiliki beberapa makna yang relevan dengan malam ini. Menurut Prof. Dr. Quraish Shihab dalam bukunya Wawasan Al-Qur’an, kata "Qadar" dapat diartikan sebagai:
- Penetapan dan Pengaturan – Malam ini adalah waktu di mana Allah SWT menetapkan takdir perjalanan hidup manusia.
- Kemuliaan – Malam ini memiliki kedudukan yang sangat tinggi dibandingkan malam-malam lainnya.
- Kesempitan – Karena pada malam ini ribuan malaikat turun ke bumi, menjadikan suasana penuh keberkahan.
Ketiga makna ini dapat dihubungkan satu sama lain dalam menggambarkan kemuliaan malam Lailatul Qadar. Sebab, pada malam ini Allah SWT menetapkan takdir, memberikan keberkahan, dan menurunkan malaikat sebagai tanda keistimewaan malam tersebut.
Turunnya Wahyu Pertama dan Sejarah Lailatul Qadar
Malam Lailatul Qadar pertama kali disaksikan oleh Nabi Muhammad saw. ketika beliau sedang melakukan penyendirian (tahannuts) di Gua Hira. Gua ini terletak di Jabal Nur (Gunung Cahaya), sekitar 6 km dari Masjidil Haram di Makkah. Saat itu, Nabi Muhammad saw. tengah merenungi kondisi masyarakat Arab yang penuh dengan kebodohan dan penyimpangan moral.
Dalam keadaan penuh ketenangan, Malaikat Jibril datang membawa wahyu pertama dari Allah SWT, yaitu Surah Al-‘Alaq ayat 1-5. Peristiwa ini menjadi titik awal turunnya Al-Qur’an dan menjadi salah satu tanda besar dalam sejarah Islam. Sejak saat itu, Nabi Muhammad saw. mendapat tugas sebagai utusan Allah untuk menyebarkan agama Islam.
Keutamaan Lailatul Qadar dalam Al-Qur’an
Dalam Surah Al-Qadr, Allah SWT berfirman:
"Sesungguhnya Kami telah menurunkannya (Al-Qur’an) pada malam kemuliaan. Dan tahukah kamu apakah malam kemuliaan itu? Malam kemuliaan itu lebih baik dari seribu bulan. Pada malam itu turun para malaikat dan Ruh (Jibril) dengan izin Tuhannya untuk mengatur segala urusan. Sejahteralah (malam itu) sampai terbit fajar." (QS. Al-Qadr: 1-5)
Ayat ini menegaskan bahwa ibadah yang dilakukan pada malam Lailatul Qadar memiliki keutamaan setara dengan ibadah selama seribu bulan. Oleh karena itu, umat Islam sangat dianjurkan untuk memperbanyak ibadah, berdoa, dan berzikir agar mendapatkan keberkahan dari malam yang luar biasa ini.
Hadis tentang Keistimewaan Lailatul Qadar
Dalam hadis yang diriwayatkan oleh Imam Ibnu Katsir, disebutkan bahwa Rasulullah saw. pernah menceritakan tentang empat orang dari Bani Israil yang beribadah kepada Allah SWT selama 80 tahun tanpa pernah berbuat maksiat. Para sahabat merasa takjub dengan kisah tersebut.
Kemudian, Malaikat Jibril datang kepada Rasulullah saw. dan berkata bahwa Allah SWT telah menurunkan sesuatu yang lebih baik, yaitu malam Lailatul Qadar. Allah memberikan kesempatan kepada umat Islam untuk memperoleh pahala yang lebih besar dalam satu malam dibandingkan dengan ibadah bertahun-tahun.
Mencari Keberkahan Lailatul Qadar
Karena waktu pastinya tidak diketahui, umat Islam dianjurkan untuk memperbanyak ibadah di sepuluh malam terakhir bulan Ramadan. Rasulullah saw. juga mengajarkan kepada umatnya untuk beriktikaf di masjid, membaca Al-Qur’an, dan memperbanyak doa, terutama doa berikut:
"Allahumma innaka ‘afuwwun tuhibbul ‘afwa fa’fu ‘anni." (Ya Allah, Engkau Maha Pengampun dan mencintai keampunan, maka ampunilah aku.)
Malam ini menjadi momen yang sangat berharga untuk mendekatkan diri kepada Allah SWT. Sebagaimana Nabi Muhammad saw. mencari malam ini dengan melakukan penyendirian di Gua Hira, umat Islam dapat meneladani beliau dengan lebih banyak beribadah dan berzikir di malam-malam Ramadan.
Kesimpulan
Sejarah Lailatul Qadar menunjukkan betapa istimewanya malam ini bagi umat Islam. Sebagai malam di mana wahyu pertama turun, Lailatul Qadar menjadi bukti nyata akan keagungan Allah SWT. Dengan kemuliaan yang lebih baik dari seribu bulan, malam ini memberikan kesempatan emas bagi setiap muslim untuk memperoleh pahala dan keberkahan yang melimpah.
Semoga kita semua diberikan kesempatan untuk bertemu dengan malam Lailatul Qadar dan mendapatkan segala keberkahannya. Wallahu A’lam.