Tampilkan postingan dengan label News. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label News. Tampilkan semua postingan

Kamis, 03 April 2025

Ditemukan Sperma dalam Rahim Juwita, Keluarga Desak Tes DNA

Ditemukan Sperma dalam Rahim Juwita, Keluarga Desak Tes DNA

Di temukan Sperma di dalam Rahim jurnalis Juwita yang menjadi korban pembunuhan
Fakta baru yang menunjukan Adanya sperma di dalam Rahim Juwita Seorang Jurnalis yang Menjadi Korban Pembunuhan.

Banjarbaru – Misteri di balik kematian tragis jurnalis Juwita di Banjarbaru, Kalimantan Selatan, semakin terkuak setelah hasil pemeriksaan forensik menemukan adanya sperma dalam rahim korban. Temuan ini memicu dugaan kuat bahwa korban mengalami kekerasan seksual sebelum akhirnya dibunuh. Keluarga korban pun mendesak dilakukan tes DNA guna mengungkap identitas pemilik sperma tersebut.

Sabtu, 29 Maret 2025

Wanita Indonesia Jadi Korban Perdagangan di Kamboja

Wanita Indonesia Jadi Korban Perdagangan di Kamboja

 

Korban penipuan kerja di kamboja
Lonjakan Kasus WNI di Kamboja Awal 2025, KBRI Beri Peringatan

Lonjakan Kasus WNI di Kamboja Awal 2025, KBRI Beri Peringatan

Jakarta – Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) di Phnom Penh mencatat lonjakan signifikan kasus yang melibatkan Warga Negara Indonesia (WNI) di Kamboja sepanjang awal tahun 2025. Berdasarkan data terbaru, tercatat 841 kasus telah ditangani, baik melalui laporan langsung, hotline, maupun notifikasi dari aparat setempat. Angka ini meningkat lebih dari tiga kali lipat dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya.

Rabu, 26 Maret 2025

Semburan Gas di Sukosewu Terus Berlanjut: Pertamina Alihkan ke Persawahan

Semburan Gas di Sukosewu Terus Berlanjut: Pertamina Alihkan ke Persawahan

Pengalihan Semburan gas Dari desa ke Area Persawahan
Pertamina Mengalihkan Jalur semburan Gas Ke Area Persawahan
WNI Asal Bekasi Meninggal di Kamboja, Diduga Korban TPPO

WNI Asal Bekasi Meninggal di Kamboja, Diduga Korban TPPO

Ilustrasi WNI yang meninggal di kamboja
Ilustrasi Korban Yang meninggal di Kamboja

Selasa, 25 Maret 2025

Minggu, 23 Maret 2025

ART Dianiaya Majikan, Sarinah Pulang ke Banyumas dalam Kondisi Kritis

ART Dianiaya Majikan, Sarinah Pulang ke Banyumas dalam Kondisi Kritis


Gambar dari sarinah pembatu rumah tangga yang di aniaya majikan

Kasus kekerasan terhadap Asisten Rumah Tangga (ART) kembali mencuat dan mengundang perhatian publik. Seorang ART bernama Sarinah, asal Desa Tanggeran, Kecamatan Somagede, Kabupaten Banyumas, menjadi korban penganiayaan oleh majikannya. Kejadian ini menjadi viral setelah foto dan video Sarinah yang mengalami luka-luka beredar luas di media sosial.

Sabtu, 22 Maret 2025

Kamis, 20 Maret 2025

Hasil Pertandingan: Indonesia Takluk 1-5 dari Australia di Kualifikasi Piala Dunia 2026

Hasil Pertandingan: Indonesia Takluk 1-5 dari Australia di Kualifikasi Piala Dunia 2026

Score kualifikasi Piala Dunia 2026 Indonesia Vs Australia
Hasil Akhir Score pertandingan Sepak Bola Timnas Indoesia Vs Australia

Pada Kamis, 20 Maret 2025, Tim Nasional Indonesia harus mengakui keunggulan Australia dalam lanjutan Kualifikasi Piala Dunia 2026. Bertanding di Sydney Football Stadium, tim Garuda mengalami kekalahan dengan skor 1-5 dari tuan rumah Australia.

Jalannya Pertandingan

Indonesia sebenarnya berpeluang unggul lebih dulu pada menit ke-7 ketika wasit memberikan hadiah penalti. Sayangnya, eksekusi penalti oleh Kevin Diks hanya membentur mistar gawang, sehingga skor tetap 0-0.





Keunggulan pertama justru diraih oleh Australia pada menit ke-18 lewat penalti yang dieksekusi Martin Boyle. Hanya berselang dua menit, Nishan Velupillay sukses menggandakan keunggulan menjadi 2-0 setelah memanfaatkan kelengahan lini pertahanan Indonesia.

Pada menit ke-34, Jackson Irvine menambah penderitaan Timnas Indonesia dengan gol ketiga bagi Australia. Skor 3-0 bertahan hingga turun minum.





Memasuki babak kedua, Australia kembali menekan. Pada menit ke-61, Lewis Miller mencetak gol keempat melalui sundulan memanfaatkan umpan silang. Indonesia akhirnya mampu memperkecil ketertinggalan pada menit ke-78 melalui gol yang dicetak oleh Ole Romeny, mengubah skor menjadi 4-1.

Namun, di penghujung laga, tepatnya menit ke-90, Jackson Irvine mencetak gol keduanya untuk memastikan kemenangan telak 5-1 bagi Australia.

Statistik Pertandingan





  • Penguasaan Bola: Australia 65% - Indonesia 35%
  • Tembakan: Australia 15 (8 tepat sasaran) - Indonesia 7 (3 tepat sasaran)

Komentar Pelatih

Pelatih Timnas Indonesia, Patrick Kluivert, mengungkapkan kekecewaannya atas hasil ini. Ia menilai timnya telah berusaha keras, namun masih perlu banyak perbaikan. Kluivert tetap optimis dan menegaskan bahwa kekalahan ini akan menjadi pembelajaran penting bagi skuat Garuda dalam menghadapi laga-laga berikutnya.

Kesimpulan

Hasil ini menjadi evaluasi bagi Timnas Indonesia dalam upaya meningkatkan performa di babak kualifikasi selanjutnya. Meski kalah telak, masih ada peluang bagi Indonesia untuk memperbaiki permainan dan bersaing dalam perebutan tiket menuju Piala Dunia 2026. Dukungan penuh dari suporter dan peningkatan strategi akan menjadi kunci kebangkitan tim di pertandingan mendatang.

Senin, 17 Maret 2025

Banjir dan Longsor di Sukabumi, Tiga Warga Meninggal, Ratusan Mengungsi

Banjir dan Longsor di Sukabumi, Tiga Warga Meninggal, Ratusan Mengungsi

Sukabumi – Bencana banjir dan tanah longsor yang melanda Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat, telah menyebabkan korban jiwa serta ratusan warga mengungsi. Hujan deras yang mengguyur wilayah tersebut dalam beberapa hari terakhir memicu bencana alam yang berdampak luas di berbagai kecamatan.

Tim SAR sedang mengevakuasi korban bencana longsor

Berdasarkan laporan terkini dari Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Sukabumi, hingga saat ini tercatat tiga orang meninggal dunia, lima warga masih dinyatakan hilang, dan 328 jiwa harus mengungsi ke tempat yang lebih aman.

Wilayah Terdampak Semakin Meluas

Baca juga:

Menurut Manajer Pusat Pengendalian Operasi (Pusdalops) BPBD Kabupaten Sukabumi, Daeng Sutisna, jumlah wilayah terdampak terus bertambah seiring dengan pendataan yang dilakukan di lapangan. Setidaknya 26 kecamatan di Sukabumi mengalami dampak langsung dari banjir dan tanah longsor.

"Bencana ini telah meluas ke banyak wilayah. Data sementara menunjukkan tiga korban meninggal, lima orang masih dalam pencarian, dan lebih dari 300 warga harus mengungsi," ungkap Daeng.

Korban Jiwa dan Upaya Pencarian

Baca juga:

Korban meninggal ditemukan di dua kecamatan, yakni satu orang di Kecamatan Simpenan dan dua orang lainnya di Kecamatan Palabuhanratu. Sementara itu, lima orang yang masih hilang terdiri dari dua warga di Kecamatan Simpenan dan tiga warga di Kecamatan Lengkong.

Tim SAR bersama relawan terus melakukan pencarian terhadap korban yang belum ditemukan. Namun, cuaca buruk serta medan yang sulit menjadi tantangan dalam proses evakuasi.

"Pencarian terus dilakukan di lokasi-lokasi terdampak, terutama di Simpenan dan Lengkong, di mana masih ada korban yang hilang," jelas Daeng.

Kondisi Cuaca Masih Mengancam

Baca juga:

Hujan dengan intensitas tinggi masih berpotensi terjadi dalam beberapa hari ke depan. Oleh karena itu, warga yang tinggal di daerah rawan longsor dan banjir diminta untuk tetap waspada serta segera mengungsi jika situasi memburuk.

Pemerintah daerah bersama tim gabungan terus berupaya memberikan bantuan kepada warga terdampak, termasuk penyediaan logistik dan tempat pengungsian. Semua pihak diharapkan dapat berkoordinasi untuk mempercepat proses evakuasi serta pemulihan pascabencana.

Dengan kondisi cuaca yang masih tidak menentu, kewaspadaan dan kesiapsiagaan menjadi kunci utama dalam menghadapi potensi bencana di wilayah Sukabumi.

Gibran Tinjau Banjir Sukabumi, Susuri Jalan Berlumpur dengan Sepatu Bot

Gibran Tinjau Banjir Sukabumi, Susuri Jalan Berlumpur dengan Sepatu Bot

Setelah banjir menerjang Sukabumi, perhatian tertuju pada upaya pemulihan yang dilakukan pemerintah. Salah satu langkah nyata terlihat ketika Wakil Presiden Gibran Rakabuming turun langsung ke lokasi terdampak untuk memastikan percepatan pemulihan infrastruktur dan bantuan bagi warga.


Momen wakil presiden Ginran Rakabuming Raka memakai sepatu boots dalam tinjauan bencana banjir di sukabumi

Meninjau Kerusakan Akibat Banjir

Dalam kunjungannya, Gibran terlihat mengenakan kemeja putih dan celana hitam, awalnya memakai sepatu kets. Namun, saat menyusuri area yang masih dipenuhi lumpur, ia menggantinya dengan sepatu bot oranye.

Baca juga:

Banjir surut 283 pengungsi di bekasi enggan pulang

Gibran meninjau kondisi jembatan yang putus di Kecamatan Simpanan, di mana struktur bangunan roboh akibat derasnya arus banjir. Selain itu, ia juga mengecek permukiman warga yang mengalami kerusakan parah. Beberapa rumah terlihat roboh, perabotan berserakan, dan lumpur masih menutupi sebagian besar area.

Fokus pada Perbaikan Infrastruktur

Dalam keterangannya, Gibran menegaskan bahwa pemerintah akan bergerak cepat untuk memastikan pemulihan berjalan optimal.
"Normalisasi sungai, perbaikan jembatan, dan relokasi permukiman menjadi prioritas agar kejadian serupa tidak terulang," ungkapnya.

Baca Juga:

Kodisi di bekasi Terendam banjir

Ia juga menyampaikan bahwa langkah ini sejalan dengan arahan Presiden, yang menekankan pentingnya aksi cepat dalam merespons bencana demi keselamatan rakyat.

Harapan untuk Pemulihan Cepat

Kehadiran Gibran di lokasi bencana memberikan semangat bagi warga terdampak. Dengan langkah konkret dari pemerintah, diharapkan pemulihan infrastruktur dan bantuan sosial dapat segera terealisasi, sehingga masyarakat bisa kembali menjalani kehidupan normal tanpa kekhawatiran akan banjir susulan.

Baca Juga:

Gibran Tinjau langsung Jembatan putus di sukabumi dampak banjir

Bencana alam memang tak bisa dihindari, tetapi dengan respons cepat dan penanganan yang tepat, dampaknya dapat diminimalkan.

284 Warga Kota Bekasi Masih Mengungsi Meski Banjir Surut, Satu Orang Dilaporkan Hilang

284 Warga Kota Bekasi Masih Mengungsi Meski Banjir Surut, Satu Orang Dilaporkan Hilang

Bekasi, Jawa Barat – Meskipun banjir yang melanda Kota Bekasi telah surut sepenuhnya, ratusan warga masih bertahan di pengungsian. Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) melaporkan bahwa hingga Sabtu (8/3/2025), sebanyak 284 warga masih mengungsi di beberapa lokasi yang disediakan.

tenda pengungsian korban banjir

Rincian Lokasi Pengungsian

Menurut Kepala Pusat Data, Informasi, dan Komunikasi Kebencanaan BNPB, Abdul Muhari, ratusan warga yang terdampak banjir masih menempati titik-titik berikut:

  • Gudang BNPB Jatiasih: 205 jiwa
  • Lengkak dan GPM: 50 jiwa
  • Gedung PGRI, Bekasi Selatan: 29 jiwa

Banjir yang melanda sejak Selasa (4/3) mengakibatkan banyak rumah warga tergenang lumpur dan material sisa banjir. Proses pembersihan lingkungan telah dimulai sejak Jumat (7/3), namun tantangan masih dihadapi, terutama bagi mereka yang kehilangan harta benda dan harus mengungsi.

Satu Orang Masih Hilang

Selain dampak kerusakan, satu orang warga Bekasi dilaporkan hilang.
"Saat ini, seorang pria bernama Apto (44) masih dalam pencarian," ujar Abdul Muhari. Tim pencarian dan penyelamatan terus berupaya menemukan korban yang diduga terseret arus saat banjir terjadi.

Baca Juga:

Kondisi Bekasi setelah direndam banjir

Pedagang Sayur keliling di denda 500 juta

Langkah BNPB dalam Penanganan Bencana

BNPB masih aktif melakukan pendampingan di lokasi terdampak dengan:

  • Mengoperasikan posko terpadu untuk koordinasi penanggulangan bencana
  • Memastikan kebutuhan dasar para pengungsi terpenuhi
  • Melaksanakan operasi modifikasi cuaca guna mencegah hujan lebat di wilayah terdampak

Cuaca di wilayah Kota Bekasi saat ini dilaporkan cerah berawan, memberikan kesempatan bagi warga untuk mulai kembali ke rumah masing-masing dan membersihkan sisa-sisa banjir.

Banjir Masih Menggenangi Beberapa Wilayah di Kabupaten Bekasi

Berbeda dengan Kota Bekasi, di beberapa wilayah Kabupaten Bekasi, banjir masih belum sepenuhnya surut. Wilayah yang masih terdampak antara lain:

  • Kecamatan Babelan
  • Kecamatan Kedung Waringin

Ketinggian air di lokasi-lokasi tersebut bervariasi, berkisar antara 10 hingga 60 sentimeter.

Banjir Juga Melanda Pamekasan, Jawa Timur

Selain di Bekasi, banjir juga terjadi di Kabupaten Pamekasan, Jawa Timur, pada Jumat (7/8) pukul 19.00 WIB. Penyebab utama adalah hujan deras yang disertai dengan luapan air dari wilayah utara, seperti Pegantenan, Palengan, dan Pakong.

Dampak banjir di Pamekasan:

  • 77 rumah warga terdampak
  • Ketinggian air mencapai 40-100 cm
  • BPBD setempat masih melakukan pendataan dan evakuasi jika diperlukan

Upaya penanganan terus dilakukan di berbagai daerah terdampak untuk memastikan keselamatan warga serta pemulihan pasca-banjir. Masyarakat diimbau untuk tetap waspada, terutama menghadapi potensi curah hujan tinggi dalam beberapa waktu ke depan.

Pedagang Sayur Keliling Digugat Rp500 Juta, Ribuan Rekan Seproferi datangi pengadilan

Pedagang Sayur Keliling Digugat Rp500 Juta, Ribuan Rekan Seproferi datangi pengadilan

Sidang perdana Gugatan 500 juta kepada penjual sayur keliling di magetan jawa timur

Magetan, Jawa Timur– Sebuah kasus hukum yang tak biasa terjadi di Kabupaten Magetan, Jawa Timur. Seorang pedagang sayur keliling bernama Sumarno digugat Rp500 juta di Pengadilan Negeri Magetan oleh seorang warga bernama Bitner Sianturi. Gugatan ini diajukan karena kehadiran Sumarno dianggap mengganggu perekonomian warga sekitar, termasuk usaha dagang milik istri penggugat.

Berawal dari Cekcok di Lokasi Dagang

Kejadian ini bermula saat Sumarno tengah berjualan di Desa Pesu, Kecamatan Maospati. Saat sejumlah warga sedang berbelanja di gerobak sayurnya, Bitner Sianturi datang dan memarahi Sumarno. Tak ingin terjadi keributan, Sumarno memilih pergi meninggalkan tempat tersebut. Namun, siapa sangka bahwa kejadian itu berujung pada gugatan hukum yang menuntutnya membayar Rp500 juta.

Sidang Perdana Digelar, Ribuan Pedagang Sayur Berunjuk Rasa

Kasus ini memicu perhatian luas, terutama di kalangan pedagang sayur keliling. Dalam sidang perdana yang digelar di Pengadilan Negeri Magetan pada Rabu lalu, ribuan pedagang sayur datang untuk memberikan dukungan kepada Sumarno. Mereka menilai bahwa gugatan tersebut tidak adil dan meminta agar hakim membatalkannya.

Aksi solidaritas ini membuat suasana di sekitar pengadilan menjadi ramai. Para pedagang membawa spanduk berisi dukungan dan menyerukan keadilan bagi rekan seprofesi mereka.

Mediasi Jadi Langkah Awal Penyelesaian

Majelis Hakim yang menangani perkara ini memberikan kesempatan kepada kedua belah pihak untuk melakukan mediasi. Upaya ini diharapkan dapat menyelesaikan perselisihan tanpa perlu melanjutkan persidangan lebih jauh.

Sidang mediasi lanjutan dijadwalkan akan kembali digelar pada Rabu pekan depan. Publik pun menantikan hasil dari mediasi ini, apakah akan mencapai kesepakatan atau gugatan tetap berlanjut ke tahap berikutnya.

Kasus ini menjadi sorotan karena menyangkut nasib para pedagang kecil yang mencari nafkah dengan berjualan keliling. Banyak pihak berharap agar permasalahan ini bisa diselesaikan dengan cara yang adil tanpa merugikan pihak mana pun.

Jangan Pernah Berhubungan Suami Istri di Waktu Ini Atau hidupmu Gak akan pernah Bahagia

Jangan Pernah Berhubungan Suami Istri di Waktu Ini Atau hidupmu Gak akan pernah Bahagia

Dalam Islam, hubungan suami istri bukan hanya sebatas pemenuhan kebutuhan biologis, tetapi juga bagian dari ibadah yang bisa mendatangkan pahala jika dilakukan sesuai syariat. Meskipun Islam memberikan kebebasan dalam menentukan waktu yang tepat, ada beberapa waktu yang sebaiknya dihindari, baik dari segi agama maupun kesehatan.

Waktu yang di larang untuk berhubungan menurut islam
Waktu yang dilaran melakukan hubungan Suami istri Menurut islam

1. Saat Matahari di Puncaknya (Waktu Dzuhur)

Waktu tengah hari, ketika matahari berada di atas kepala, sering disebut sebagai waktu yang kurang baik untuk melakukan aktivitas berat, termasuk hubungan suami istri. Pada saat ini, suhu lingkungan biasanya lebih panas, dan tubuh cenderung mengalami penurunan energi. Melakukan hubungan intim pada waktu ini bisa menyebabkan kelelahan berlebih dan tidak memberikan manfaat optimal bagi kesehatan.

2. Waktu Maghrib (Saat Matahari Terbenam)

Waktu Maghrib, yaitu saat matahari terbenam hingga masuknya waktu Isya, juga termasuk waktu yang sebaiknya dihindari. Dalam Islam, waktu ini dikaitkan dengan keluarnya jin dan setan yang berkeliaran. Oleh karena itu, tidak hanya dianjurkan untuk tidak keluar rumah, tetapi juga sebaiknya menunda hubungan suami istri agar tidak mengundang hal-hal negatif dari segi spiritual.

3. Waktu Dhuha (Pagi Hari Setelah Matahari Naik)

Waktu pagi setelah matahari mulai terbit atau memasuki waktu Dhuha merupakan momen yang lebih baik dimanfaatkan untuk beraktivitas, beribadah, dan bekerja. Sebaiknya, suami istri menggunakan waktu ini untuk meningkatkan produktivitas daripada melakukan hubungan intim. Selain itu, Islam menganjurkan umatnya untuk memanfaatkan pagi hari dengan mencari rezeki dan menunaikan ibadah sunnah.

Kesimpulan

Islam mengajarkan keseimbangan dalam menjalani kehidupan, termasuk dalam hubungan suami istri. Meskipun tidak ada larangan mutlak, menghindari waktu-waktu tertentu untuk berhubungan intim bisa membantu menjaga kesehatan fisik dan spiritual. Dengan memahami waktu yang lebih tepat, hubungan suami istri dapat berjalan lebih harmonis dan penuh keberkahan.

Kondisi Bekasi Setelah Terendam Banjir: Warga Mulai Berbenah

Kondisi Bekasi Setelah Terendam Banjir: Warga Mulai Berbenah

Bekasi kembali menghadapi bencana banjir yang melanda sejumlah wilayah akibat curah hujan tinggi dalam beberapa hari terakhir. Air yang menggenangi pemukiman warga menyebabkan aktivitas terganggu, jalanan lumpuh, dan banyak rumah terendam. Saat ini, warga mulai berbenah untuk memulihkan kondisi setelah banjir berangsur surut.

Kondisi bekasi usai terkena banjir bandang

Dampak Banjir di Berbagai Wilayah

Beberapa kawasan yang terdampak parah meliputi Perumahan Pondok Gede Permai, Periuk, Jatiasih, dan wilayah sekitar Kali Bekasi. Ketinggian air bervariasi, mulai dari 50 cm hingga lebih dari 1,5 meter di beberapa titik. Akibatnya, banyak warga harus mengungsi ke tempat yang lebih aman, sementara sebagian lainnya tetap bertahan di rumah mereka dengan berbagai keterbatasan.

Banjir juga menyebabkan pemadaman listrik di beberapa daerah untuk menghindari risiko korsleting. Selain itu, akses transportasi terganggu karena beberapa ruas jalan utama tidak bisa dilalui kendaraan, baik roda dua maupun roda empat.

Upaya Evakuasi dan Bantuan untuk Warga

Tim penyelamat dari BPBD, TNI, Polri, serta relawan bergerak cepat dalam melakukan evakuasi bagi warga yang terdampak. Perahu karet dikerahkan untuk mengevakuasi lansia, anak-anak, dan warga yang terjebak di rumah mereka.

Selain itu, berbagai bantuan mulai berdatangan, baik dari pemerintah maupun organisasi sosial. Posko pengungsian telah didirikan di beberapa titik, menyediakan makanan, selimut, serta kebutuhan dasar lainnya bagi para korban banjir.

Kondisi Saat Ini dan Upaya Pemulihan

Saat air mulai surut, warga Bekasi mulai membersihkan rumah dan lingkungan mereka dari lumpur serta sampah yang terbawa banjir. Namun, tantangan masih ada, terutama terkait dengan potensi penyakit pasca-banjir, seperti diare dan infeksi kulit akibat air kotor. Oleh karena itu, warga diimbau untuk menjaga kebersihan dan menggunakan air bersih untuk kebutuhan sehari-hari.

Pemerintah daerah juga mulai melakukan perbaikan infrastruktur yang rusak akibat banjir, seperti jalan berlubang dan saluran air yang tersumbat. Normalisasi sungai dan perbaikan drainase menjadi langkah penting untuk mencegah banjir serupa di masa depan.

Kesimpulan

Banjir yang melanda Bekasi memberikan dampak besar bagi warga, namun semangat gotong royong dan bantuan dari berbagai pihak membantu proses pemulihan. Ke depan, diharapkan ada solusi jangka panjang untuk mengatasi masalah banjir, termasuk perbaikan sistem drainase dan kesadaran masyarakat dalam menjaga lingkungan.

Senin, 10 Maret 2025

Momen Pahit Ibu dan Anak Sebelum Terbawa Arus banjir di sukabumi

Momen Pahit Ibu dan Anak Sebelum Terbawa Arus banjir di sukabumi

Korban banjir di suka bumi

Sukabumi - Sebuah peristiwa memilukan terjadi di Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat, saat banjir bandang menerjang Kelurahan Palabuhanratu. Tragedi ini menelan seorang ibu dan putrinya, meninggalkan duka mendalam bagi warga setempat.

Baca Juga:

Banjir dan longsor di suka bumi menewaskan 3 orang warga

Menurut keterangan saksi, Santi alias Zahra, 40 tahun, terdengar berteriak meminta pertolongan saat banjir mendadak melanda. Di sisi lain, putrinya yang berusia 3 tahun, Nurul, tampak menangis penuh ketakutan sebelum akhirnya keduanya terbawa arus banjir. Kejadian ini terjadi pada Kamis, 6 Maret 2025, ketika rumah kontrakan di RT 02 RW 22 Kampung Gumelar hancur ditelan air.

Seorang tetangga berusia 59 tahun, Dina, mengungkapkan bahwa ia mendengar suara minta tolong Santi dan tangisan putrinya sesaat sebelum rumah tersebut roboh. "Saat banjir datang, air sudah setinggi ombak di laut. Saya naik ke lantai dua untuk menyelamatkan diri, namun terdengar jelas suara Santi memanggil pertolongan dan tangisan anaknya," ujarnya.

Baca Juga:

Wanita ini di lecehkan oleh tenaga medis di sebuah rumah sakit

Dina menambahkan bahwa keluarganya sempat mengimbau Santi untuk segera mengungsi sebelum air naik terlalu tinggi. Namun, Santi memilih untuk bertahan di dalam rumah kontrakannya. Saat air mulai naik dengan cepat, rumah tersebut akhirnya hancur, dan suara keras terdengar, diikuti teriakan putra saudara Dina yang memanggil 'Teteh, Teteh!' sebelum keheningan melanda.

Saksi lain, Andi Andriansyah, yang juga berupaya menyelamatkan korban, mengungkapkan bahwa Santi sempat menolak untuk keluar meskipun air telah mencapai setinggi lutut. "Awalnya, kami sudah menyarankan untuk segera evakuasi, tetapi Santi tetap bertahan dan mengunci pintu rumahnya," kata Andi.

Baca juga:

Resep Masakan lengkap

Tragedi ini menjadi pengingat akan pentingnya kewaspadaan dan ketaatan terhadap anjuran evakuasi saat menghadapi bencana. Semoga peristiwa yang menyedihkan ini dapat menjadi pelajaran berharga untuk meningkatkan kesiapsiagaan dan langkah pencegahan, sehingga nyawa tidak semakin hilang di masa depan.