Setiap budaya memiliki tradisi pernikahan yang unik, mulai dari ritual adat hingga kebiasaan turun-temurun yang dianggap sakral. Namun, di Singapura, sebuah keluarga memiliki tradisi yang bisa dibilang tak biasa—malam pertama pengantin baru tidak berlangsung secara pribadi, melainkan disaksikan oleh anggota keluarga besar.
Dilansir oleh Kami.com.ph pada Sabtu (27/5/2016), tradisi ini telah diwariskan dari generasi ke generasi dalam keluarga tersebut. Apa yang bagi banyak orang dianggap sebagai momen paling intim dan pribadi dalam pernikahan, bagi mereka justru menjadi ajang kebanggaan keluarga.
“Kami merasa bangga saat melihat anak, saudara, atau keponakan kami menjalani malam pertamanya. Ini adalah bagian dari perjalanan panjang mereka menuju kehidupan baru,” ujar salah satu paman dalam keluarga tersebut, yang bahkan membagikan pengalaman ini melalui foto.
Menurutnya, momen ini bukan sekadar ritual, tetapi sebuah kehormatan dan kesempatan langka untuk menyaksikan awal dari kehidupan rumah tangga seorang anggota keluarga.
Menariknya, pengantin pria dalam kisah ini juga mengaku tidak merasa terganggu dengan kehadiran sanak keluarganya saat malam pertamanya. Bahkan, ia menyebutkan bahwa keponakannya juga merasa nyaman dengan kehadiran mereka.
Tradisi ini tentu mengundang beragam reaksi dari masyarakat luas. Bagi sebagian orang, hal ini mungkin terdengar aneh atau bahkan melanggar batas privasi. Namun, bagi keluarga tersebut, ini adalah bentuk dukungan dan kebersamaan dalam menyambut fase baru dalam kehidupan pasangan yang baru menikah.
Terlepas dari pro dan kontra yang muncul, kisah ini menjadi bukti bahwa setiap budaya memiliki cara tersendiri dalam merayakan pernikahan dan kehidupan rumah tangga.