Tampilkan postingan dengan label Panduan. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label Panduan. Tampilkan semua postingan

Minggu, 11 Mei 2025

Kegunaan dan Cara Membuat NPWP secara online

Kegunaan dan Cara Membuat NPWP secara online

Kartu fisik Nomor Pokok Wajib Pajak (NPWP

Kamis, 20 Maret 2025

Senin, 17 Maret 2025

Jangan Pernah Berhubungan Suami Istri di Waktu Ini Atau hidupmu Gak akan pernah Bahagia

Jangan Pernah Berhubungan Suami Istri di Waktu Ini Atau hidupmu Gak akan pernah Bahagia

Dalam Islam, hubungan suami istri bukan hanya sebatas pemenuhan kebutuhan biologis, tetapi juga bagian dari ibadah yang bisa mendatangkan pahala jika dilakukan sesuai syariat. Meskipun Islam memberikan kebebasan dalam menentukan waktu yang tepat, ada beberapa waktu yang sebaiknya dihindari, baik dari segi agama maupun kesehatan.

Waktu yang di larang untuk berhubungan menurut islam
Waktu yang dilaran melakukan hubungan Suami istri Menurut islam

1. Saat Matahari di Puncaknya (Waktu Dzuhur)

Waktu tengah hari, ketika matahari berada di atas kepala, sering disebut sebagai waktu yang kurang baik untuk melakukan aktivitas berat, termasuk hubungan suami istri. Pada saat ini, suhu lingkungan biasanya lebih panas, dan tubuh cenderung mengalami penurunan energi. Melakukan hubungan intim pada waktu ini bisa menyebabkan kelelahan berlebih dan tidak memberikan manfaat optimal bagi kesehatan.

2. Waktu Maghrib (Saat Matahari Terbenam)

Waktu Maghrib, yaitu saat matahari terbenam hingga masuknya waktu Isya, juga termasuk waktu yang sebaiknya dihindari. Dalam Islam, waktu ini dikaitkan dengan keluarnya jin dan setan yang berkeliaran. Oleh karena itu, tidak hanya dianjurkan untuk tidak keluar rumah, tetapi juga sebaiknya menunda hubungan suami istri agar tidak mengundang hal-hal negatif dari segi spiritual.

3. Waktu Dhuha (Pagi Hari Setelah Matahari Naik)

Waktu pagi setelah matahari mulai terbit atau memasuki waktu Dhuha merupakan momen yang lebih baik dimanfaatkan untuk beraktivitas, beribadah, dan bekerja. Sebaiknya, suami istri menggunakan waktu ini untuk meningkatkan produktivitas daripada melakukan hubungan intim. Selain itu, Islam menganjurkan umatnya untuk memanfaatkan pagi hari dengan mencari rezeki dan menunaikan ibadah sunnah.

Kesimpulan

Islam mengajarkan keseimbangan dalam menjalani kehidupan, termasuk dalam hubungan suami istri. Meskipun tidak ada larangan mutlak, menghindari waktu-waktu tertentu untuk berhubungan intim bisa membantu menjaga kesehatan fisik dan spiritual. Dengan memahami waktu yang lebih tepat, hubungan suami istri dapat berjalan lebih harmonis dan penuh keberkahan.

Jumat, 07 Maret 2025

Jika Suami Suka Menj1l4t1 Kem4lu4n istr1 : Baca selengkapnya

Jika Suami Suka Menj1l4t1 Kem4lu4n istr1 : Baca selengkapnya

Video di bawah:

Dalam kehidupan rumah tangga, kedekatan fisik antara suami dan istri adalah bagian dari kasih sayang dan keharmonisan. Namun, sering muncul pertanyaan terkait batasan dalam Islam, terutama mengenai tindakan mencumbu organ 1nt1m pasangan. Bagaimana pandangan Islam mengenai hal ini?

Keharmonaisan suami istri

Kebebasan dalam Hubungan Suami Istri

Islam memberikan kebebasan bagi pasangan suami istri untuk men1kmati keindahan tubuh satu sama lain dalam batasan yang diperbolehkan. Hal ini sesuai dengan firman Allah dalam Al-Qur'an:

"Istri-istri kalian adalah pakaian bagi kalian, dan kalian adalah pakaian bagi mereka." (QS. Al-Baqarah: 187)

Allah juga berfirman:

"Istri-istri kalian adalah ladang bagi kalian, maka datangilah ladang kalian dengan cara yang kalian sukai." (QS. Al-Baqarah: 223)

Ayat-ayat ini menegaskan bahwa suami dan istri memiliki kebebasan dalam menjalin hubungan 1nt1m, selama tidak melanggar batasan syariat.

Batasan yang Harus Diperhatikan

Meskipun kebebasan tersebut diberikan, ada beberapa hal yang tetap harus dihindari dalam hubung4n suam1 istri, yaitu:

  1. Mengg4ul1 istri melalui dub*r
    Islam dengan tegas melarang hubung*n badan melalui dub*r karena bertentangan dengan fitrah dan mengandung risiko kesehatan.

  2. Berhubung4n saat istri dalam masa haid
    Dalam Islam, hubungan 1nt1m saat istri sedang haid dilarang karena dianggap tidak suci dan dapat berdampak buruk bagi kesehatan.

Hukum Menci"¹m atau Menj1l4t Organ Int*m Pasangan

Tidak ada dalil yang secara khusus melarang tindakan ini, namun beberapa ulama mengingatkan bahwa hal tersebut kurang sesuai dengan adab Islam. Org4n 1nt"m merupakan tempat keluarnya benda najis, sedangkan lidah digunakan untuk berzikir dan membaca Al-Qur'an. Oleh karena itu, menjaga kebersihan dan kesucian diri menjadi hal yang dianjurkan.

Allah berfirman:

"Sesungguhnya Allah menyukai orang-orang yang bertaubat dan menyukai orang-orang yang menjaga kebersihan." (QS. Al-Baqarah: 222)

Dalam konteks ini, menjaga kebersihan dan menghindari hal-hal yang dapat menyentuh benda najis, seperti madzi, adalah bagian dari menjaga kesucian jiwa dan fisik.

Kesimpulan

Islam memberikan kebebasan bagi suami istri untuk men1kmati hubungan rumah tangga dengan penuh kasih sayang. Namun, kebebasan ini tetap harus berjalan dalam koridor syariat dan adab Islam. Menjaga kebersihan, kesehatan, dan kesucian diri merupakan bagian dari ajaran Islam yang harus diperhatikan dalam setiap aspek kehidupan, termasuk dalam hubungan suami istri.

Kamis, 06 Maret 2025

Hal-hal yang Sebaiknya Dihindari Saat Berpuasa

Hal-hal yang Sebaiknya Dihindari Saat Berpuasa

 


Puasa bukan sekadar menahan lapar dan haus, tetapi juga mengontrol diri dari berbagai hal yang dapat mengurangi atau bahkan membatalkan pahala puasa. Untuk menjalankan ibadah ini dengan baik, ada beberapa hal yang sebaiknya dihindari. Berikut adalah beberapa di antaranya:

1. Makan dan Minum dengan Sengaja

Hal yang paling jelas membatalkan puasa adalah makan dan minum dengan sengaja. Jika seseorang lupa dan tidak sengaja makan atau minum, puasanya tetap sah, tetapi jika dilakukan dengan kesadaran penuh, maka puasanya batal.

2. Berkata Kotor dan Berbohong

Puasa tidak hanya soal menahan diri dari makan dan minum, tetapi juga menjaga lisan. Berkata kasar, berbohong, atau menyebarkan fitnah dapat mengurangi pahala puasa. Oleh karena itu, penting untuk selalu menjaga ucapan agar ibadah tetap bernilai.

3. Marah dan Emosi Berlebihan

Puasa mengajarkan kesabaran, sehingga menahan emosi adalah bagian dari ibadah. Jika seseorang mudah terpancing emosi, terutama saat lapar dan haus, maka ia perlu lebih mengendalikan diri agar puasanya tidak sia-sia.

4. Menghabiskan Waktu dengan Hal Tidak Bermanfaat

Selama berpuasa, ada baiknya waktu dimanfaatkan untuk hal-hal yang positif seperti beribadah, membaca Al-Qur’an, atau membantu sesama. Menghabiskan waktu dengan kegiatan yang tidak bermanfaat, seperti bergosip atau terlalu banyak bermain media sosial, bisa mengurangi makna dari puasa itu sendiri.

5. Menunda-nunda Shalat

Banyak orang merasa lemas saat berpuasa dan akhirnya menunda atau bahkan meninggalkan shalat. Padahal, ibadah shalat adalah kewajiban utama yang tidak boleh ditinggalkan, terlebih di bulan Ramadan yang penuh berkah.

6. Tidur Sepanjang Hari

Tidur memang tidak membatalkan puasa, tetapi jika sepanjang hari dihabiskan untuk tidur dan tidak melakukan ibadah lain, maka puasa bisa menjadi kurang bermakna. Sebaiknya tetap produktif dengan kegiatan positif agar bulan Ramadan lebih berkah.

7. Berlebihan Saat Berbuka Puasa

Berbuka puasa adalah momen yang dinanti, tetapi makan berlebihan justru bisa menyebabkan perut terasa tidak nyaman dan mengganggu ibadah setelahnya. Sebaiknya berbuka dengan porsi yang cukup dan memilih makanan yang sehat agar tubuh tetap bugar.

Kesimpulan

Puasa bukan hanya tentang menahan lapar dan haus, tetapi juga mengontrol diri dari berbagai hal yang dapat mengurangi pahala. Dengan menghindari kebiasaan-kebiasaan di atas, ibadah puasa bisa menjadi lebih bermakna dan membawa banyak kebaikan bagi diri sendiri maupun orang lain.

5 Kesalahan dalam Membahagiakan Pasangan yang Harus Dihindari

5 Kesalahan dalam Membahagiakan Pasangan yang Harus Dihindari

 


Membahagiakan pasangan adalah bagian dari sebuah hubungan yang sehat. Namun, terkadang dalam usaha tersebut, seseorang bisa melewati batas dan justru merugikan diri sendiri. Berikut adalah lima hal yang sebaiknya tidak kamu lakukan demi kebahagiaan pasangan, karena justru bisa berdampak buruk bagi hubungan.

1. Berpikir bahwa Hubungan Akan Selalu Bertahan

Cinta memang kuat, tetapi itu bukan jaminan bahwa hubungan akan bertahan selamanya. Banyak faktor yang bisa mempengaruhi keberlangsungan hubungan, dan terlalu percaya bahwa kalian akan selalu bersama bisa membuatmu kehilangan keseimbangan. Jangan sampai kamu mengorbankan terlalu banyak hal tanpa berpikir realistis tentang masa depan.

2. Mengabaikan Kenyamanan Diri Sendiri

Hubungan yang sehat harus memberikan rasa nyaman bagi kedua belah pihak. Jika kamu merasa tidak nyaman dalam hubungan, itu bisa menjadi tanda bahwa ada sesuatu yang tidak beres. Jangan memaksakan diri untuk melakukan hal-hal di luar batas kemampuan hanya demi membuat pasangan bahagia. Kebahagiaan sejati harus datang dari keseimbangan antara memberi dan menerima.

3. Selalu Memenuhi Semua Permintaannya

Cinta bukan berarti harus selalu menuruti semua keinginan pasangan. Jika kamu terus-menerus mengorbankan diri hanya untuk memenuhi permintaannya, hubungan bisa menjadi tidak seimbang. Pasangan yang tepat adalah mereka yang juga menghargai kebutuhan dan batasanmu, bukan hanya menuntut agar semua keinginannya dipenuhi.

4. Mengharapkan Imbalan dari Setiap Kebaikan

Ketika memberi sesuatu kepada pasangan, lakukanlah dengan tulus tanpa mengharapkan balasan yang sepadan. Jika setiap tindakan kebaikan selalu dikaitkan dengan imbalan, hubungan akan terasa seperti transaksi bisnis, bukan ikatan emosional yang tulus. Hubungan yang sehat dibangun atas dasar saling memberi tanpa perhitungan.

5. Mengorbankan Waktu dan Tenaga Tanpa Batas

Seharian bekerja sudah cukup melelahkan, tetapi kamu masih terus berusaha melakukan banyak hal untuk pasangan hingga larut malam. Jika terus mengabaikan waktu istirahat dan kebutuhan pribadi demi bersama pasangan, lama-kelamaan kamu bisa merasa kelelahan, stres, atau bahkan kehilangan produktivitas. Hubungan yang baik seharusnya mendukung keseimbangan hidup, bukan mengorbankan segalanya hanya untuk satu pihak.

Kesimpulan

Membahagiakan pasangan memang penting, tetapi jangan sampai melupakan kebahagiaan diri sendiri. Hubungan yang sehat dibangun atas dasar keseimbangan, saling menghormati, dan memahami batasan masing-masing. Dengan menghindari lima kesalahan di atas, kamu bisa menjalani hubungan yang lebih harmonis dan berkualitas.